Sejarahsebagai kisah dapat ditunjukan dalam pernyataan di bawah ini . Question from @Rosy43 - Sekolah Menengah Pertama - Sejarah Rosy43 @Rosy43. October 2019 1 5 Report. Sejarah sebagai kisah dapat ditunjukan dalam pernyataan di bawah ini aryaputra53. Jawaban: karena peristiwa masa lalu hanya terjadi satu kali.#backtoschool. 0 votes Thanks 21 Pada masa Hindu-Buddha seorang raja yang berkuasa dianggap sebagai titisan dewa. Jika seorang raja berasal dari rakyat biasa, diciptakan mitos-mitos tertentu tentang dirinya. Penciptaan mitos-mitos tersebut dilakukan dengan tujuan Sejarahsebagai peristiwa dapat dilihat dalam pernyataan di bawah ini? Soekarno menuturkan pengalamannya kepada wartawan tanggal 18 Agustus 1945 Sidang Pertama PPKI babad Jawa menceritakan raja-raja Mataram carita Parahyangan menceritakan raja-raja Sunda koran menceritakan kejadian Tsunami di Aceh Gunasejarah sebagai ekstrinsik: sejarah dapat digunakan sebagai pendidikan dalam segi-segi berikut : 1) moral 2) penalaran 3 politik 4 kebijakan 5. Perubahan 6 masa depan 7. Keindahan 8 ilmu bantu guna sejarah : 1. Sebagai pelajaran 2. Inspirasi arti penting sejarah dalam kehidupan masyarakat : 1. Memberikan kesadaran waktu 2. KetuaGroup Majalengka Baheula atau Grumala, Nana Rohmana mengatakan, ketika Jepang kalah perang dengan tentara sekutu pada tahun 1945, para tentara Jepang banyak yang tidak kembali ke negara asal Adabeberapa fungsi sejarah, mulai dari sejarah sebagai kisah, sejarah sebagai seni hingga sejarah sebagai ilmu. Ada 5 ciri-ciri sejarah sebagai ilmu yang perlu Anda ketahui. Berikut ini adalah penjelasannya: 1. Punya Metode. Sebuah ilmu sudah sewajarnya dilandasi akan adanya sebuah metode. Sama seperti itu, ilmu sejarah bisa dimasukkan sebagai Latihansoal dan kunci jawaban PTS 1 Sejarah SMA Kelas 10. Guna inspiratif dalam mempelajari ilmu sejarah adalah. A. Dapat mengerti dan memahami perkembangan-perkembangan sejarah. Segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia tidak dapat dilepaskan dari dimensi ruang dan waktu. Ruang dapat diartikan sebagai. Pengertiansejarah dalam bahasa Arab ditunjukkan oleh pernyataan nomor .. b . 1 b . 2 c . 3 d . 4 e . 5. Sejarah sebagai peristiwa dapat dijadikan pelajaran untuk kehidupan manusia nanti . Sejarah sebagai peristiwa tidak mungkin terjadi di masa lampau umat manusia . 11 . Sejarah sebagai kisah memberikan suatu pemahaman pada kita Adatetapinya nih Squad, pada dasarnya setiap manusia yang mengobrolkan sejarah bak kisah, cak hendak tidak kepingin mereka akan dipengaruhi oleh sifat-sifat mereka sendiri. Secara tidak langsung, setiap kisah yang dibuat, pastinya tidak bisa langsung dikatakan sudah lalu bebas. Baca Juga: Apa Maksud Sejarah Sebagai Mantra dan Seni? 2. KisahanBerbahasa Jawa, Sunda, Bali, Sasak, Madura Yag Berisi Kisah Sejarah. Adapun pengertian sejarah secara isitilah dijelaskan dalam pernyataan berikut ini, kecuali. 2) menjadikan satu tokoh sebagai narasumber terpenting. Sejarah sebagai kisah dapat ditunjukkan dalam pernyataan. Manusia Merupakan Aktor Sentral Dalam Kajian Sejarah. lZXMARV. Dalam roda kehidupan setiap manusia, baik secara individu maupun sebagai makhluk sosial, memiliki masa lalu yang tidak terhapus oleh waktu. Kejadian-kejadian tersebut tidak selamanya hadir sebagai sebuah kepahitan ataupun kebahagiaan. Namun demikian, masa lalu juga mampu menjadi motivasi sekaligus menjadi sebuah pembelajaran yang berharga dan bermanfaat bagi masyarakat. Alhasil, banyak diantaranya yang diunggah kembali sebagai bagian untuk pengingat agar tidak terlupakan. Singkatnya, sejarah sebagai kisah. Mungkin kalian pernah mempelajari pelajaran sejarah, namun apakah kalian tahu kejadian masa lalu itu masuk dalam bagian sebuah sejarah? Menarik bukan? Untuk memahaminya, ikuti pembahasannya yuk! Sejarah Sebagai Kisah Sejarah sebagai kisah merupakan peristiwa sejarah pada masa lalu dikisahkan kembali dalam bentuk data sejarah. Data itu dapat berdasarkan sumber tertulis, ingatan pelaku, berita media, dan sumber-sumber lainnya. Pengisahan sejarah terbuka terhadap unsur subjektif pihak yang mengisahkan, meskipun unsur objektif tetap harus diperhatikan. Salah satu contohnya, sejarah perang Korea yang dikisahkan oleh pihak Korea Selatan tentu akan memiliki perbedaan dengan yang dikisahkan oleh pihak Korea Utara. Masing-masing pihak memiliki penafsiran tersendiri terhadap fakta yang sama. Sejarah sebagai kisah muncul dalam bentuk narasi atau cerita yang menarik. Dalam hal ini, kebenaran sejarah sebagai kisah harus berada di tengah antara objektivitas dan subjektivitas, sehingga jangan terlalu objektif maupun subjektif. Apabila objektivitas ditekankan maka sejarah bukan kisah lagi melainkan laporan fakta kejadian, begitupula jika subjektivitas dikedepankan maka sejarah akan bergeser menjadi legenda. Baca juga Sejarah sebagai Ilmu Tujuan dari penyajian sejarah sebagai kisah antara lain untuk menjadikan sejarah tetap relevan, menghargai sejarah sebagai pendukung keutuhan identitas kebangsaan, dan menjadikan sejarah sebagai pengalaman bersama untuk kehidupan lebih baik. Sejarah Sebagai Peristiwa Apa yang dimaksud sejarah sebagai peristiwa? Sebagai peristiwa, sejarah merupakan realitas yang sekali terjadi dan tidak bisa berulang. Bisa jadi ada peristiwa yang serupa tetapi tetap akan berbeda melihat konteks ruang dan waktunya. Sebagai contoh, peristiwa Revolusi Prancis 1789 merupakan momen yang menentukan berdirinya Republik Prancis yang berdasarkan kebebasan, persamaan, dan persaudaraan. Namun, tidak semua kejadian di masa lalu dapat dikategorikan sebagai peristiwa bersejarah, karena ada tiga kategori yang harus dipenuhi sehingga sebuah peristiwa masuk sebagai sejarah yaitu Unik, suatu peritiwa memiliki kekhasan tersendiri yang tidak terdapat pada peristiwa lain. Berpengaruh besar, suatu peristiwa mempunyai pengaruh besar terhadap jalan hidup suatu kelompok baik secara nasional bahkan global. Bermakna, suatu peristiwa mempunyai nilai dan manfaat bagi kehidupan kelompok di masa selanjutnya baik masa kini maupun masa depan. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsIPS SejarahKelas 10Kisah Masa LaluSejarah Sebagai KisahSejarah Sebagai Peristiwa Ngomong-ngomong tentang sejarah sebagai kisah, elo mungkin pernah bertanya ke orang tua tentang cerita masa kecil elo. Bener, nggak? Misalnya elo penasaran, dulu waktu kecil itu elo orangnya seperti apa. Pendiam, usil, cengeng, atau bandel. Ibu elo kemudian menceritakan kisah masa kecil elo sebelum tidur. Arsip Zenius Kemudian orang tua elo menceritakan banyak hal tentang masa kecil elo. Mulai dari elo waktu di dalam kandungan suka menendang-nendang perut, cerita ibu waktu ngidam, kelahiran, hingga masa-masa sekolah. Lucu, deh, pokoknya. Nah, cerita semacam itu termasuk bagian dari sejarah kehidupan elo, lho, guys. Terus kalau begitu, hubungannya sama sejarah yang elo pelajari di sekolah itu apa ya? Yuk kita simak sama-sama. Kenalan Sama Sejarah, Yuk!Sejarah Sebagai Kisah dan PeristiwaKonsep Sejarah Sebagai KisahApa yang Diperlukan Saat Merekonstruksi Masa Lalu Menjadi Sebuah Kisah?Ciri-Ciri Sejarah Sebagai KisahContoh Sejarah Sebagai KisahJenis-Jenis Sejarah Sebagai KisahContoh Soal dan Pembahasan Kenalan Sama Sejarah, Yuk! Sebelum mengenal sejarah sebagai kisah, elo perlu tahu pengertian sejarah secara umumnya dulu. Secara harfiah, kata sejarah ada yang mengaitkannya dengan bahasa arab, yaitu syajaratun yang artinya pohon. Selain itu, sejarah juga disebut dengan tarikh yang berarti waktu. Kalau dalam bahasa Yunani, sejarah itu historia yang artinya ilmu. Orang Inggris menyebut sejarah sebagai history yang berarti masa lalu. Jadi, kalau elo mempelajari sejarah dan isinya, berarti elo juga mempelajari waktu dan kejadian suatu peristiwa. Iya, kan? Coba, deh, elo amati lagi, ketika elo mempelajari masa lalu seseorang atau peristiwa, elo juga akan membicarakan waktu atau pembagian waktu periodisasi, kan? Pertanyaannya, apakah semua masa lalu itu sejarah? Kalau mengikuti pendapat dari James Banks, sejarawan dan pengkaji pendidikan multikultural asal Amerika, yang dimaksud dan termasuk dalam sejarah itu adalah semua kejadian atau peristiwa masa lalu. Ini juga didukung oleh Leopold von Ranke, sejarawan asal Jerman yang bilang kalau sejarah itu peristiwa yang terjadi. Baca Juga Ruang Lingkup Sejarah Sebagai Ilmu, Peristiwa, Kisah, dan Seni Sejarah Sebagai Kisah dan Peristiwa Dari tadi elo baca kalau sejarah itu soal peristiwa masa lalu. Namun, ternyata sejarah itu juga memiliki peran sebagai kisah atau cerita, lho. Maksudnya gimana, ya? Jadi gini, sejarah memang bisa dinilai sebagai sebuah peristiwa ketika berbicara mengenai masa lalu. Simpelnya, peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi di masa lalu gitu, deh. Nah, sejarah sebagai peristiwa itu sifatnya objektif, guys. Dalam posisi sebagai peristiwa, sejarah selalu punya bukti-bukti yang dapat menguatkannya, contohnya saksi mata, jejak-jejak yang tertinggal, dan juga catatan-catatan mengenai peristiwa yang telah terjadi tersebut. Sedangkan, pengertian sejarah sebagai kisah adalah buah hasil karya dari seorang penulis atau sebutannya adalah sejarawan yang sangat terpengaruh subjektivitas. Sejarah sebagai kisah menurut para ahli mengandung unsur-unsur “subjek” yang mempengaruhi warna dan rasa. Artinya, diri sejarawan tersebut ikut mempengaruhi bagaimana cara peristiwa itu tersaji ke elo. Sejarah sebagai kisah merupakan hasil rekonstruksi sejarawan terhadap peristiwa sejarah. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sejarah sebagai kisah merupakan hasil karya atau tulisan dari sejarawan yang sajiannya sangat dipengaruhi oleh subjektivitas dari seorang sejarawan yang menuliskannya. Tapi ingat ya, meskipun sejarah sebagai kisah adalah buah karya, sejarawan itu bukan seperti pengarang atau novelis. Konsep dalam sejarah sebagai cerita itu diibaratkan seperti elo bermain sama korek api. Jadi, pas elo mainan korek api sampai berserakan nggak beraturan, seseorang minta elo buat nyusun kembali korek api tersebut menjadi bentuk-bentuk tertentu seperti rumah-rumahan, petak, atau segitiga. Bangunan rumah-rumahan dari korek api yang disusun. dok. Stockvault Nah, pastinya pas mencoba menyusunnya, elo dikasih kebebasan memilih bentuk, tanpa alat tambahan. Jadi, hanya ada batang korek yang tersedia. Seperti itulah sejarawan saat mencoba menciptakan karya sejarah. Ada batasannya yaitu fakta-fakta sejarah yang diibaratkan seperti batang-batang korek. Baca Juga Sejarah dan Sastra – Apa Hubungannya di Kehidupan Manusia? Apa yang Diperlukan Saat Merekonstruksi Masa Lalu Menjadi Sebuah Kisah? Bisa membayangkan, nggak, saat elo menyusun korek-korek itu jadi sebuah bentuk tertentu, elo perlu apa aja? Hal yang diperlukan adalah pengetahuan tentang langkah-langkah dalam membentuk objek baru yang akan dibuat dan daya kreativitas. Iya, kan? Menulis sejarah sebagai kisah juga seperti itu, guys. Yang pertama elo butuhkan adalah ilmu-ilmu yang bisa untuk menyusun kisahnya. Dalam hal ini berarti seorang sejarawan perlu tahu metode rekonstruksi sejarah atau menuliskan ulang sejarah. Selanjutnya, ya, daya kreativitas, caranya elo menyusun sejarah tersebut, bahasa apa yang akan digunakan, dan lain sebagainya Ciri-Ciri Sejarah Sebagai Kisah Nah, tentu elo masih penasaran, kan, mengenai pembahasan ini. ita lanjut lagi, yuk. Nih, gue punya pertanyaan yang mendasar untuk elo jawab terlebih dahulu, “Apa ciri dari sejarah sebagai kisah?”. Pertama, sejarah sebagai kisah bersifat subjektif. Hasil karyanya adalah hasil dari buah pikiran seorang individu yaitu sejarawan. Oleh sebab itu, cerita sejarah yang mereka tulis bisa saja merupakan hasil tafsiran yang berbeda dari peristiwa yang terjadi. Sejarawan menyusunnya dengan menginterpretasi fakta atau bukti yang tertinggal dari peristiwa sejarah. Maka dari itu, bisa saja ada hasil interpretasi yang berseberangan dan hasil yang berbeda. Interpretasi yang berbeda ini bisa terjadi karena pada saat menulis sejarah sebagai kisah diperlukan adanya imajinasi untuk menyambungkan fakta yang ada. Setiap sejarawan punya daya imajinasi yang berbeda-beda. Di samping itu, konsep sejarah sebagai kisah muncul karena hal di atas dan cerita yang berdasarkan pada ingatan, tafsir, serta kesan dari seorang sejarawan. Selanjutnya, sarana yang digunakan untuk mengungkapkan kembali sejarah. Elo bisa menggunakan lisan dan tulisan. Oh iya, ciri lainnya dari sejarah sebagai kisah itu nyata atau benar-benar terjadi, ya, guys. Contoh Sejarah Sebagai Kisah Sejarah sebagai sebuah kisah dapat kita temui dalam cerita Kerajaan Singasari, khususnya kisah-kisah dari penguasa di kerajaan tersebut. Biasanya, para ahli sejarah akan menggunakan kitab-kitab lama untuk dijadikan patokan dalam menentukan silsilah kerajaan besar seperti Singasari. Anto sedang membaca kisah penguasa kerajaan. Arsip Zenius Namun, dalam dua kitab besar yaitu Negarakertagamadan Pararaton, ternyata terdapat perbedaan penceritaan mengenai silsilah penguasa Kerajaan Singasari. Seperti itulah sejarah sebagai kisah dapat ditunjukkan dalam pernyataan yang berbeda sesuai dengan si penulisnya. Elo nggak perlu bingung tentang mana yang salah dan mana yang benar. Kalau pengen bijak melihat sebuah kisah sejarah, maka elo perlu lihat beberapa aspek ini. Pertama, siapa pembuat cerita sejarah tersebut. Apa profesi dan bagaimana masa lalu ketika dia hidup. Bahkan, elo perlu perhatikan juga bagaimana pola asuh orang tua si sejarawan dan di mana dia belajar sejarah. Kedua, posisi sejarawan dan objek yang dia tuliskan Artinya elo perlu lihat seberapa dekat sejarawan dengan kisah yang ia ceritakan. Karena, hal ini akan mempengaruhi subjektivitasnya. Ketiga, kapan dan di mana ia tinggal. Elo perlu tahu kapan ia hidup dan di mana ia tinggal untuk lebih memahami bagaimana kondisinya ketika menulis karya sejarah tersebut. Apakah ia dalam keadaan merdeka dari segala bentuk tekanan atau tidak. Ketiga hal itulah yang perlu elo jawab ketika diminta untuk menilai kisah sejarah. Apalagi kalau diminta untuk menyebutkan faktor yang harus diperhatikan dalam melihat sejarah sebagai kisah. Baca Juga Biografi Herodotus, Bapak Pencetus Ilmu Sejarah Jenis-Jenis Sejarah Sebagai Kisah Nah, ternyata sejarah sebagai kisah itu ada jenis-jenisnya lagi, guys. Sejarah itu pasti ada kontak atau hubungan dengan ilmu lain, seperti ekonomi, politik, sosial, intelektual, dan lisan. Oke, kita bahas satu per satu, yuk! Sejarah Ekonomi Sesuai dengan namanya, di sini elo akan belajar tentang sejarah perekonomian masa lalu dan konsep-konsep perekonomian yang diterapkan dari dulu hingga saat ini. Misalnya tentang sejarah ekonomi pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Sejarah Politik Jenis yang satu ini membahas tentang politik di masa lalu. Bahasannya, ya, nggak jauh-jauh dari kekuasaan, ketatanegaraan, tokoh politik, dan sistem pemerintahan. Contohnya, Indonesia pada masa Orde Baru, di bawah kepemimpinan Presiden Suharto.. Sejarah Sosial Sejarah sosial merupakan peristiwa bersejarah yang membahas tentang interaksi dan struktur, serta hubungan timbal balik manusia pada masa lalu. Contohnya kehidupan sosial masyarakat pada masa Kerajaan Kalingga. Sejarah Intelektual Jenis yang satu ini mempelajari pemikiran orang-orang di masa lalu mengenai suatu hal. Sesuai dengan namanya, ya “intelektual”. Misalnya tentang pemikiran Karl Marx mengenai komunisme. Sejarah Lisan Jenis ini merupakan suatu metode untuk mengumpulkan data-data sejarah dengan cara bertanya dan berdiskusi dengan tokoh-tokohnya. Misalnya, elo mewawancarai veteran yang masih hidup mengenai kejadian pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Masih kurang puas dengan uraian di atas? Elo masih bisa menguasai materi tersebut dengan nonton video belajar Zenius. Yuk, klik banner di bawah ini! Contoh Soal dan Pembahasan Untuk menguji sejauh mana pemahaman elo mengenai materi sejarah sebagai kisah, gue ada beberapa contoh soal dan pembahasan yang bisa dijadikan sebagai referensi. Cekidot! Contoh Soal Sejarah sebagai kisah bersifat subjektif karena…. A. Interpretasi setiap orang berbeda-beda. B. Sumber yang digunakan berbeda. C. Perbedaan konsep diakronik. D. Perbedaan konsep sinkronik. E. Adanya konsep generalisasi. Jawab A. Interpretasi setiap orang berbeda-beda. Pembahasan Sejarah sebagai kisah itu artinya peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau direkonstruksi kembali berdasarkan fakta dan metode ilmiah. Namun, penyusunan peristiwa sejarah itu nggak bisa dilepaskan dari interpretasi atau penafsiran penulisnya mengenai fakta-fakta yang ada. Hal itu karena yang namanya penafsiran bersifat subjektif sesuai dengan individu yang menelitinya. ***** Gimana nih, sampai sini udah paham kan tentang materi sejarah sebagai kisah? Semoga lo bisa memahami dengan baik yaa. Biar makin mantap, Zenius punya beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan lo. Di sini lo nggak cuman mereview materi aja, tetapi juga ada latihan soal untuk mengukur pemahaman lo. Yuk langsung aja klik banner di bawah ini! Try Out bareng Zenius Referensi Pengantar Ilmu Sejarah – Kuntowijoyo 2008. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah – Sartono Kartodirdjo 1992. Modul Ilmu Pengetahuan Sosial 9 Pengantar Ilmu Sejarah – Ismaun 1993. Interpretasi Sejarah Sebagai Peristiwa dan Masalah Pendidikan – Ahmad Maksum 2015. Sejarah merupakan hal yang penting untuk diketahui, karena mengandung banyak hal dan makna yang ada didalamnya. Seperti yang sudah dibahas kemarin tentang pengertian sejarah, kali ini admin akan membagikan apa saja hal menarik dari sejarah, berikut ringkasannya. 1. Sejarah sebagai Peristiwa Sejarah sebagai peristiwa history as event berkaitan dengan kejadian-kejadian atau peristiwa yang berhubungan dengan perubahan di dalam kehidupdan manusia. Sejarah sebagai peristiwa res gestae menurut R. Moh. Ali disebut sejarah serba objek sejarah objektif. Dengan kata lain, sejarah sebagai peristiwa adalah sejarah yang menunjuk kepada peristiwa atau kejadian itu sendiri. Sejarah sebagai suatu peristiwa bersifat unik karena tidak mungkin diulang atau terulang kembali einmalig. Dengan kata lain, sejarah sebagai peristiwa sejarah objektif hanya berlangsung sekali. Orang yang mengalami suatu kejadian, sebenarnya hanya mengamati dan mengikuti sebagian kejadian itu. Oleh karena itu, sejarah bersifat objektif karena tidak memuat unsur-unsur subjek pengamat atau pelaku sejarah. Contoh sejarah sebagai peristiwa yang hanya terjadi sekali dalam sejarah dan tidak mungkin terulang kembali adalah peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945, Perang Kemerdekaan 1945 - 1959, dan Dekret Presiden 5 Juli 1959. 2. Sejarah sebagai Kisah Sejarah sebagai kisah history as narrative adalah cerita sejarah yang disusun dari catatan, kesan, atau tafsiran manusia terhadap kejadian atau peristiwa yang berlangsung pada masa lampau. Dengan kata lain, sejarah sebagai kisah berarti sejarah yang menyangkut penyusunan atau penulisan peristiwa sejarah. Proses penyusunan cerita ini dipengaruhi oleh latar belakang kepribadian dan sifat sejarawan sehingga karya sejarah cenderung bersifat subjektif. Menurut Sartono Kartodirjo, sejarah bersifat subjektif karena sejarah memuat unsur-unsur dan isu subjek sejarawan. Sejarah sebagai kisah sejarah subjektif, dapat dikisahkan atau ditulis lagi oleh siapa saja dan kapan saja sehingga mempunyai sifat berkelanjutan continuity. Misalnya, peristiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945, Dekret Presiden 5 Juli 1959, Kasus 27 Juli 1996, kerusuhan 14 - 15 Mei 1998, dan lain - lain dapat berulangkali ditulis atau dikisahkan kembali oleh sejarawan atau peminat sejarah. Demikian juga pada saat kita mengadakan upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus, dan lain-lain yang dapat dilakukan berulang-ulang di mana saja dan oleh siapa saja. Misalnya, di sekolah, di kampus, di kantor, dan lain - lain. Jadi peristiwanya hanya berlangsung sekali sejarah objektif atau sejarah sebagai peristiwa. Namun, kisah, peringatan, atau makna dari peristiwa tersebut dapat berulang-ulang sejarah subjektif atau sejarah sebagai kisah. Dari uraian di atas, sejarah yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari adalah sejarah sebagai suatu cerita yang tertulis. Kisah sejarah tersebut dapat dibaca dalam buku sejarah, majalah, dan surat kabar. Dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, kisah sejarah dapat dilihat dan didengan di dalam siaran radio, televisi, internet, serta film. Kisah sejarah tersebut disusun dalam bentuk multimedia yang berisi gambar, teks, film, dan suara yang lebih menarik. Misalnya, film dokumenter Perang Dunia II. Kisah sejarah juga dapat dituturkan dalam bentuk film cerita. Film berlatar belakang sejarah tersebut menampilkan tokoh sejarah atau suatu peristiwa bersejarah. Misalnya, Doea Tanda Mata, Fatahillah, dan Janur Kuning. 3. Sejarah sebagai Ilmu Selain sebagai peristiwa dan sebagai kisah, sejarah juga dipandang sebagai ilmu history as science. Untuk memahami sejarah sebagai ilmu, terlebih dahulu kita harus memahami apa pengertian ilmu. Ilmu adalah pengetahuan yang disusun secara logis dan sistematis. Pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui. Ada beberapa metode untuk mencari pengetahuan, antara lain Mendengarkan cerita orang lain Mengalami sendiri suatu peristiwa Mengadakan penelitian ilmiah Suatu pengetahuan yang didapatkan dengan mendengarkan cerita orang lain belum lengkap jika tidak disertai bukti-bukti. Pengetahuan berdasarkan pengalaman kebenarannya tergantung pada ketajaman panca indra. Pengetahuan berdasarkan penelitian ilmiah lebih kuat dan kukuh kebenarannya, karena didukung oleh fakta dan data ilmiah. Pengetahuan yang bersumber dari penelitian disebut ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun secara logis dan sistematis yang bertujuan untuk menerangkan gejala - gejala alam dan sosial. Metode untuk menentukan suatau pengetahuan agar disebut ilmu disebut metode ilmiah. Metode ilmiah digunakan untuk mencari kebenaran. Ilmu sejarah mempunya metode ilmiah yang digunakan para sejarawan untuk merekonstruksi masa lalu, yaitu metode sejarah. Metode rekonstruksi sejarah terdiri atas tiga aspek, antara lain Aspek proses teoretis, yaitu menentukan prinsip - prinsip pemecahan masalah untuk mencapai kebenaran sejarah Aspek proses metodologis, yaitu mencari cara untuk menemukan kebenaran sejarah Aspek proses teknis, yaitu keterampilan tertentu untuk menggunakan sarana penelitian ilmiah untuk memperoleh kebenaran sejarah. Ketiga proses tersebut merupakan unsur penelitian sejarah yang menggunakan metode sejarah. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis sumber - sumber dan peninggalan sejarah. Menurut Louis Gottschalk dalam buku Mengerti Sejarah, rekonstruksi masa lampau yang bersifat imajinatif berdasarkan data - data ketiga yang diperoleh dengan menempuh proses tersebut disebut juga sebagai historiografi penulisan sejarah. Dari pernyataan-pernyataan serta pendapat - pendapat di atas nyatalah bahwa sejarah sebagai ilmu memiliki metode tersendiri yang disebut metode sejarah. Sejak penulisan sejarah dilakukan secara ilmiah maka penulisan sejarah mempergunakan metode sejarah. Adapun langkah - langkah metode sejarah, antara lain Mencari jejak - jejak masa lampau heuristik; Meneliti jejak - jejak sejarah secara kritis kritik sumber Menafsirkan peristiwa yang terjadi pada masa lampau interpretasi Menulis hasil rekonstruksi masa lampau secara ilmiah historiografi. Dengan adanya metode ilmiah untuk mencapai pengetahuan, sejarah dapat disebut sebagai ilmu. Dengan kata lain, sejarah dapat disebut ilmu karena memiliki persyaratan utama sebuah ilmu, yaitu metode ilmiah. Di samping memiliki metode ilmiah, ilmu sejarah juga memiliki objek tertentu berupa kehidupan manusia pada masa lmapau. Selain itu, sejarah sebagai ilmu memiliki karakteristik yang unik karena sejarah meneliti proses perkembangan peradaban umat manusia. Tugas ilmu sejarah adalah untuk memahami, menerangkan, dan bahkan menghidupkan kembali sebagian masa silam. Sejarah sebagai ilmu memiliki karakteristik tersendiri yang bersifat khas atau unik. Sejarah meneliti dan memberikan penjelasan tentang proses perkembangan peradaban manusia. Menurut Sartono Kartodirjo, tugas ilmu sejarah ualah untuk memahami masa silam serta menerangkannya dan bahkan untuk mencipatakannya kembali atau menghidupkannya kembali reenactment sebagai masa silam pada masa sekarang. Dengan demikian, tentu saja tugas sejarah akan menghadapi persoalan - persoalan tersendiri yang memerlukan pemecahan - pemecahan tersendiri pula, sehingga sejarah memiliki kesimpulan - kesimpulan dan pengertian - pengertian tersendiri yang dapat dipahami dengan jelas bagi mereka yang mempelajarinya. Menurut Kuntowijoyo ada beberapa ciri - ciri sejarah sebagai ilmu, antara lain sebagai berikut Ilmu sejarah bersifat empiris, karena diperoleh berdasarkan penemuan dan pengamatan yang telah dilakukan. Ilmu sejarah mempunyai objek berupa waktu dan manusia. Ilmu sejarah mempunyai teori. Ilmu sejarah mempunyai generalisasi. Ilmu sejarah mempunyai metode ilmiah. 4. Sejarah sebagai Seni Seorang sejarawan yang akan menulis karya sejarah sejarah sebagai kisah, akan menggunakan sumber-sumber sejarah sebagai bahan penulisannya. Sumber sejarah yang diperoleh melalui proses penelitian di lapangan berbentuk dokumen, arsip, data statistik, atau catatan-catatan peristiwa. Sebelum sumber-sumber dipakai untuk bahan penulisan, harus diseleksi secara ilmiah oleh karena itu tidak semua sumber-sumber tersebut cocok untuk bahan penulisan. Oleh karena itu, sebelum menuliskan cerita sejarah seorang sejarawan atau penulis sejarah harus mengadakan seleksi sumber sejarah secara ketat. Walaupun demikian, meskipun sumber - sumber telah diseleksi sumber-sumber sejarah tersebut hanyalah bahan untuk penulisan sejarah sebagai kisah. Daftar atau deretan angka-angka tahun serta catatan-catatan peristiwa itu semuanya baru merupakan kronik, dan bukan sejarah. Semuanya baru bisa dikatakan sejarah setelah dirangkai, disusun dengan menggunakan metode sejarah menjadi suatu kisah sejarah. Dengan demikian, meskipun bahan-bahannya telah teruji secara ilmiah, namun penulisannya menyangkut proses penafsiran oleh sejarawan atau penulis sejarah. Dalam bidang sejarah tidak berlaku rumus 2 x 2 = 4. Artinya, meskipun bahan - bahannya persis sama, dua orang penulis sejarah akan menuliskan dua kisah sejarah yang berbeda. Perbedaan itu bukanlah perbedaan dalam data atau sumbernya, melainkan dalam penafsiran ataupun penyimpulannya. Selain disusun secara ilmiah, penyajian kisah sejarah juga memperhatikan masalah keindahan bahasa, seni penulisan, dan lain-lain sehingga karya tersebut akan menjadi bermakna bagi penulisnya dan orang lain. Jelaslah bahwa sejarah meskipun disusun berdasarkan bahan - bahan yang diolah melalui proses penelitian ilmiah, tetapi dalam taraf penulisannnya bersifat seni. Penilaian tersebut sebagaimana yang dikatakan oleh Pollard, bahwa a history is both a science and an art, because it requires a scientific analysis of materials and an artistic synthesis of results sejarah adalah ilmu dan seni karena proses penulisannya membutuhkan analisis ilmiah terhadap sumber sejarah dan kemampuan sintesis penulisan yang artistik. Proses penulisan sejarah harus dilakukan sedemikian rupa sehingga masyarakat akan senang membacanya sama seperti membaca karya sastra sebagaimana yang dikatakan oleh Rowse bahwa the process of historical recreation is not essentially different from that of the poet or novelist, except that his imagination must be subordinared sleeplessly to the truth proses penulisan sejarah pada dasarnya tidak berbeda dengan apa yang dilakukan penyair atau novelis, kecuali bahwa imajinasi sejarawan itu harus didasarkan kepada kebenaran fakta sejarah. Sumber-sumber sejarah tersebut dirangkai dan disusun oleh sejarawan dengan menggunakan metode sejarah menjadi suatu karya penelitian sejarah. Misalnya, penulisan sejarah dalam bentuk skripsi, tesis, atau disertasi ilmu sejarah di perguruan tinggi. Meskipun sejarah disusun berdasarkan metode ilmiah, penyajiannya dalam bentuk karya sejarah meramu unsur keindahan bahasa, seni penulisan, dan kemampuan berpikir ilmiah. Gabungan ketiga unsur tersebut bertujuan untuk menyajikan sebuah karya ilmiah yang berbobot dan menarik. Dengan demikian, karya sejarah tersebut menjadi kisah yang bermakna bagi para sejarawan dan masyarakat luas. Oleh karena itu, mesikupun sejarah disusun berdasarkan proses penelitian ilmiah, penulisannya dapat dikategorikan sebagai seni karena sejarah adalah gabungan dari ilmu dan seni. Penutup Demikianlah penjelasan mengenai Sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu, dan seni. Dari penjelasan tersebut semoga dapat menjadi pembelajaran serta pengetahuan bagi banyak masyarakat agar lebih memaknai sejarah yang merupakan bagian dari informasi sejarah.